Calliope Stephanides, generasi ketiga dari imigran Yunani di Amerika, dilahirkan di Detroit sebagai anak perempuan dari pasangan Tessie dan Milton Stephanides. Atau lebih tepatnya divonis sebagai perempuan oleh dokter Philobosian yang sudah mulai rabun. Keluarga Stephanides pun merawat dan membesarkan Callie sebagai perempuan tanpa pernah memeriksa lebih lanjut, karena itu adalah hal yang tabu bagi mereka.
Callie pun tumbuh sebagai anak2 perempuan sebagaimana lazimnya. Tidak terdapat masalah atau kelainan. Masalah mulai timbul ketika Callie memasuki usia puber. Teman2nya di sekolah khusus perempuan telah mulai tumbuh sebagai wanita yang beranjak dewasa, tapi Callie tetap saja berdada rata dan tidak juga mendapatkan haid. Yang terjadi malah suara Callie mulai berubah lebih berat dan tumbuh kumis tipis di atas bibirnya. Berbagai usaha ia lakukan untuk menutupi kelainannya dengan menyumpal dadanya dengan tisu, pura2 mendapat haid, memanjangkan rambut untuk menutupi jakun, dan untungnya wanita berkumis tipis lazim adanya di antara wanita Yunani.
Semakin runyam ketika Callie tertarik dengan sahabat wanitanya. Callie betah berlama-lama bersamanya. Puncaknya ketika Callie diajak berlibur bersama keluarga mereka. Dalam satu kejadian Callie terjatuh dan terluka. Dokter yang merawat lukanya, menemukan kelainan yang sangat aneh pada bagian genital Callie dan melaporkan pada orang tuanya.
Milton dan Tessie, orang tua Callie, membawa Callie ke dokter Peter Luce di New York, dokter spesialis yang banyak menangani kasus kelamin ganda. Ketika membaca berkas milik dokter Luce tentang dirinya, diagnosa dan solusi yang akan diberikan, Callie malah memutuskan melarikan diri dari keluarganya. Callie lari ke barat, ke San Fransisco dengan merubah identitasnya sebagai laki-laki berjuluk Cal Stephanides.