Digital Foftes (Benteng Digital)

Digital Fortress adalah buku ketiga Dan Brown setelah The Da Vinci Code dan Angel and Demons yang fenomenal.  Dan Brown membuka cerita Digital Forttress ini mirip dengan dua novel sebelumya. Ceritanya masih seputar sandi dan kode rahasia, tapi yang ini adalah milik NSA. NSA adalah suatu organisasi yang rahasia yang mampu mengawasi transportasi data di dunia digital. Bukan hanya mengawasi saja, bahkan membongkar data digital di internetpun dapat dilakukan.

Siapa yang mengawasi pengawas? 
itulah prinsip Tankado, seorang jenius cacat mantan pegawai NSA. Ia berpendapat privasi harus tetap ada. Dan akhirnya memang ia berhasil menciptakan algoritma yang dinamakannya Digital Fortress yang berdasarkan teori mutasi clear-text, sehingga komputer penyerang brute-force tidak pernah tahu bahwa tebakannya telah benar sehingga ia akan terus menerus menebak. TRANSLTR, komputer berkekuatan 3 juta prosesor milik NSA telah dipecundanginya.
Algoritma Tankado telah tersebar luas namun disandikan dengan dirinya sendiri. Hanya Tankado dan rekannya, North Dakota, yang memegang kunci ini.

Susan Fletcher, seorang kriptografer kepala NSA yang cantik mempesona dengan skor IQ 170, berusaha keras menyelesaikan masalah ini. Sementara kekasihnya, David Becker, seorang profesor bahasa yang menguasai berbagai bahasa, memburu cincin Tankado yang mati terbunuh di Spanyol. Cincin itu berisi kode pembuka sandi Digital Fortress. David telah dipesan NSA agar cincin itu jangan sampai jatuh ke tangan orang lain. Dan konflikpun dimulai, cincin itu telah lenyap. Dan seorang sipilpun harus beraksi layaknya seorang agen rahasia.